Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

BERKOMUNIKASI YANG BAIK

BERKOMUNIKASI YANG BAIK


Kegiatan komunikasi sudah menjadi sebagian besar kegiatan kita sehari-hari, mulai antar teman/pribadi, kelompok, organisasi atau massa. Komunikasi pada prinsipnya adalah aktivitas pertukaran ide atau gagasan.  Secara sederhana, kegiatan komunikasi dipahami sebagai kegiatan penyampaian dan penerimaan pesan atau ide dari satu pihak ke pihak lain, dengan tujuan untuk mencapai kesamaan pandangan atas ide yang dipertukarkan tersebut. Banyak orang sulit berkomunikasi dengan baik. Padahal, komunikasi yang baik dapat meningkatkan citra diri dan karier.


Beberapa hambatan dalam komunikasi seperti kurangnya kecakapan, sikap komunikator yang kurang tepat, kurangnya pengetahuan, kurang memahami sistem sosial, prasangka yang tidak mendasar, jarak fisik yaitu hal yang menyangkut ruang fisik, lingkungan, kesalahan bahasa, penyajian yang verbalitas, indera yang rusak, komunikasi berlebihan, dan komunikasi satu arah. Selain itu masih ada juga jenis hambatan-hambatan lain dalam proses komunikasi yaitu:


1)         Bahasa


Dalam komunikasi peranan bahasa sangat penting karena bahasa merupakan salah satu alat bahasa verbal yang digunakan dalam berkomunikasi.


2)    Budaya


Budaya juga sangat penting dan berpengaruh. Bila dalam komunikasi ada perbedaan latar budaya dan tidak terdapat titik temu antar satu dengan yang lain hal ini dapat menimbulkan kesalahpahaman antar personal yang dapat membuat perpecahan.


3)      Kebenaran yang semu


Dalam sebuah komunikasi harus ada kejelasan ataupun kejujuran agar ada keterbukaan antar personal.


 


4)       Penipuan


Hambatan komunikasi yang lain adalah penipuan. Dalam sebuah komuikasi bila terjadi penipuan akan merusak keakraban yang sudah terjadi dan sudah terpelihara selama ini.


5)    Tujuan yang tidak jelas.


Dalam komunikasi harus ada kejelasan dalam berhubungan agar ada tujuan yang pasti,apabila tidak ada tujuan yang jelas akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.


6)    Salah paham


Terkadang di dalam suatu komunikasi terjadi salah paham dalam interpretasi, respon, dan asumsi. Hal ini membuat suatu kesalahpahaman dalam berkomunikasi sehingga dari kesaahpahaman ini bisa terjadi perusakan suatu komunikasi.


7)    Sisi historis/ pengalaman


Setiap orang pasti memiliki pengalaman sendiri-sendiri bila dari pengalaman orang yang satu dengan yang lain tidak ada titik temu maka terjadi kesalahpahaman.


8)    Menganggap enteng lawan bicara


Dalam suatu komunikasi atau hubungan kita harus bisa menghormati antar personal agar tercipta suatu hubungan yang harmonis. Tapi apabila tidak ada rasa saling menghormatimaka akan terjadi hal-halyang tidak diiiginkan misalnya pemutusan hubungan.


9)    Mendominasi pembicaraan


Komunikasi dua arah akan berhasil bila kita saling mengisi dan melengkapi. Bila ada seorang yang lebih mendominasi suatu pembicaraan komunikasi tersebut tidak akan efektif dan tidak akan berjalan dengan lancar.


 


10) Pihak ketiga


Ketika terjadi komunikasi dua arahjangan sampai ada pihak ketiga yangdatang karena pihak ketiga atau orang yang tidak diundang dapat merusak suatu komunkasi yang sudah terbina dari awal. Hal ini dapat terjadi karena pihak ketiga tidak tahu dari awala apa yang terjadi dalam komunikasi dua arah yang sebelumnya dan dai bisa merusak sedikit demi edikit komunikasi atau hubungan yang sudah etrcipta sebelumnya.


Menurut Dekan Fikom Dwijendra Dra Ida Ayu Ratna Wesnawati, M.M. upaya menanggulangi hambatan berkomunikasi dengan :




  1. Melakukan keterbukaan jiwa


Tahap ini menjelaskan bahwa komunikator dalam berkomunikasi perlu adanya keterbukaan diri kepada komunikan, agar komunikan bisa merespon dengan baik.




  1. Bersikap lapang dada, artinya mau menerima segala masukan-masukan yang diperoleh dalam setiap komunikasi yang terjadi.

  2. Rendah hati, baik komunikator maupun komunikan di dalam berkomunikasi perlu adanya rasa saling menghargai dan tidak ada rasa egoisme antara komunikator dengan komunikan.


 


Tahap berkomunikasi agar menarik :




  1. Memancing perhatian


Tahap ini mengarah pada cara komunikator dalam berbicara yang sopan dan jelas sehingga menarik perhatian komunikan.




  1. Menarik minat


Pada tahap ini cara komunikator dalam berkomunikasi mampu membuat komunikan simpati dan tertarik untuk mendengarkan pesan yang disampaikan. Isi pesan yang disampaikan berpegang pada perhatian, minat atau kepentingan, keinginan, kepoutusan dan tindakan.




  1. Membangkitkan hasrat


Berkomunikasi yang baik juga harus dapat membangkitkan hasrat lawan berbicara atau komunikan.




  1. Mendorong orang mengambil keputusan


Proses komunikasi harus dapat menghasilkan sebuah keputusan atau hasil dari sebuah komunikasi yang terjadi




  1. Menggerakkan agar orang melakukan tindakan


Hal yang paling penting dalam berkomunikasi ialah komunikan mampu merespon apa yang disampaikan oleh komunikator yang direalisasikan dalam bentuk tindakan. Dengan demikian, tujuan komunikator melakukan komunikasi dapat terwujud.


 


Bagaimana berkomunikasi efektif :




  1. Melahirkan kebersamaan


Di dalam proses komunikasi, antara komunikator dan komunikan harus mampu membina hubungan yang akrab dan hangat.




  1. Kesepahaman antara komunikator dan komunikan (sumber dengan penerima)


Antara komunikator dan komunikan diupayakan mampu membaca situasi dan kondisi atau mampu mencermati keadaan, waktu, dan tempat. Kesepahaman yang dimaksud adalah kesesuaian pengetahuan dan pengalaman.




  1. Penerima pesan mengerti dan pengertiannya itu sesuai dengan apa yang dikehendaki penyampai pesan.


Setiap komunikasi yang terjadi pasti memiliki tujuan dari apa yang ingin disampaikan, jadi dengan berkomunikasi komunikan mendapat pengetahuan baru.





 

Post a Comment for "BERKOMUNIKASI YANG BAIK"