PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A.
Pendahuluan
Anda adalah guru yang sudah banyak jam
terbangnya, bukan? Pasti Anda punya banyak
pengalaman, baik manis maupun pahit, dalam mengajar. Pengalaman manis dapat Anda rasakan ketika
siswa-siswa Anda berhasil meraih prestasi, yang sebagian merupakan kontribusi
Anda. Dan, Anda pasti menginginkan siswa-siswa Anda selalu berhasil meraih
prestasi terbaik. Namun, mungkin keinginan Anda yang mulia tersebut lebih
sering tidak tercapai karena berbagai alasan. Misalnya, mungkin Anda sering
menemukan siswa-siswa tidak bersemangat, kurang termotivasi, kurang percaya
diri, kurang disiplin, kurang bertanggung jawab dsb. Pasti Anda sudah melakukan
upaya untuk mengatasinya, tetapi mungkin hasilnya masih jauh dari yang Anda
inginkan.
Dan Anda masih ingin mengatasi
masalah-masalah yang Anda temukan di kelas, bukan? Mengapa tidak mencoba
mengatasinya lewat suatu kegiatan penelitian tindakan? Mendengar kata
’penelitian’ mungkin Anda ingat pengalaman pahit ketika dulu meneliti untuk
skripsi Anda karena harus mengembangkan instrumen yang berkali-kali direvisi
atas saran dosen pembimbing, harus minta ijin ke sana ke sini, harus terjun ke
lapangan menemui responden, yang tidak selalu menyambut dengan ramah kedatangan
Anda, harus kecewa karena angket tidak semua dikembalikan, harus
menganalisis data dan seirng tersandung masalah statistik, dan setelah analisis
selesai, harus kecewa karena hasilnya tidak selalu siap dipraktikkan di dunia
nyata. dsb. Singkatnya, kegiatan penelitian tidak mudah karena
pertanggungjawaban teoretisnya cukup berat.
Anda tidak perlu mengalami itu semua ketika
Anda melakukan penelitian tindakan. Mengapa? Karena jenis penelitian ini memang
berbeda dengan jenis penelitian lain. Kalau jenis penelitian lain layaknya
dilakukan oleh para ilmuwan di kampus atau lembaga penelitian, penelitian
tindakan layaknya dilakukan oleh para praktisi, termasuk Anda sebagai guru.
Kalau jenis penelitian lainnya untuk mengembangkan teori, penelitian tindakan
ditujukan untuk meningkatkan praktik lapangan. Jadi penelitian tindakan adalah
jenis penelitian yang cocok untuk para praktisi, termasuk guru.
Mari kita bicarakan hal ikhwal tentang
penelitian tindakan. Kalau Anda pernah mempelajarinya, pembicaraan ini berfungsi
untuk menyegarkan kembali atau memperkaya apa yang telah Anda ketahui. Kalau
Anda belum tahu banyak, lewat pembicaraan ini Anda akan mengenalnya,
memahaminya, dan akhirnya berminat untuk melaksanakannya, untuk mencapai
cita-cita Anda yang mulia, yaitu meningkatkan keberhasilan mendidik, mengajar
dan melatih murid-murid Anda, yang akan memberikan sumbangan yang signifikan
pada peningkatkan kualitas pendidikan nasional. Seperti tercantum dalama
UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas, Pasal 3, pendidikan nasional befungsi untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang merupakan salah satu tujuan kemerdekaan
bangsa kita, seperti dinyatakan pada alinea keempat Pembukaan UUD 1945. Oleh
sebab itu, upaya Anda untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas merupakan
amalan mulia karena memberikan kontribusi dalam mengisi kemerdekaan yang telah
direbut lewat pengorbanan yang tidak sedikit.
Mari kita menyamakan pemahaman tentang
apa yang dimaksud dengan penelitian tindakan kelas (PTK).
B. Apa yang Dimaksud
dengan PTK dan Apa Ciri-cirinya?
Karena penelitian tindakan cocok untuk para praktisi yang bergelut dengan dunia
nyata, maka ia cocok untuk Anda sebagai guru. Anda mungkin heran kenapa istilah
’penelitian’ yang biasanya berkenaan dengan teori sekarang dijodohkan dengan
istilah ’tindakan’. Keheranan Anda tidak berlebihan karena memang jenis
penelitian ini tergolong muda dibandingkan dengan penelitian tradisional yang
telah ratusan tahun dikembangkan. Uraian beberapa butir di bawah ini akan dapat
membantu Anda dalam memahami apa yang dimaksud dengan penelitian tindakan
(Silakan baca Burns, 1999: 30; Kemmis & McTaggrt, 1982: 5; Reason &
Bradbury, 2001: 1).
Penelitian
tindakan merupakan intervensi praktik dunia nyata yang ditujukan untuk
meningkatkan situasi praktis. Tentu penelitian tindakan yang dilakukan oleh
guru ditujukan untuk meningkatkan situasi pembelajaran yang menjadi tanggung
jawabnya dan ia disebut ’penelitian tindakan kelas’ atau PTK.
Apakah
kegiatan penelitian tindakan tidak akan mengganggu proses pembelajaran? Sama
sekali tidak, karena justru ia dilakukan dalam proses pembelajaran yang alami
di kelas sesuai dengan jadwal. Kalau begitu, apakah penelitian tindakan kelas
(PTK) bersifat situasional, kontekstual, berskala kecil, terlokalisasi, dan secara
langsung gayut (relevan) dengan situasi nyata dalam dunia kerja? Benar. Apakah
berarti bahwa subyek dalam PTK termasuk murid-murid Anda? Benar. Lalu bagaimana
cara untuk menjaga kualitas PTK? Apakah boleh bekerjasama dengan guru lain?
Benar. Anda bisa melibatkan guru lain yang mengajar bidang pelajaran yang sama,
yang akan berfungsi sebagai kolaborator Anda.
Karena
situasi kelas sangat dinamis dalam konteks kehidupan sekolah yang dinamis pula,
apakah peneliti perlu menyesuaikan diri dengan dinamika yang ada? Benar. Anda
memang dituntut untuk adaptif dan fleksibel agar kegiatan PTK Anda selaras
dengan situasi yang ada, tetapi tetap mampu menjaga agar proses mengarah pada
tercapainya perbaikan. Hal ini menuntut komitmen untuk berpartisipasi dan
kerjasama dari semua orang yang terlibat, yang mampu melakukan evaluasi diri
secara kontinyu sehingga perbaikan demi perbaikan, betapapun kecilnya, dapat
diraih. Kalau begitu, apakah diperlukan kerangka kerja agar masalah
praktis dapat dipecahkan dalam situasi nyata? Benar. Tindakan dilaksanakan
secara terencana, hasilnya direkam dan dianalisis dari waktu ke waktu untuk
dijadikan landasan dalam melakukan modifikasi.
C. Apa syarat-syarat agar PTK Anda berhasil?
Untuk dapat meraih perubahan yang diinginkan melalui PTK, apakah ada
syarat-syarat lain? Betul, silakan baca McNiff, Lomax dan Whitehead (2003).
Pertama, Anda dan kolaborator serta murid-murid harus punya tekad dan komitmen
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlibatan
mereka dalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional. Andil itu mungkin
terwujud jika ada maksud yang jelas dalam melakukan intervensi tersebut. Kedua,
Anda dan kolaborator menjadi pusat dari penelitian sehingga dituntut untuk
bertanggung jawab atas peningkatan yang akan dicapai. Ketiga, tindakan
yang Anda lakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun, baik pengetahuan
konseptual dari tinjauan pustaka teoretis, maupun pengetahuan teknis
prosedural, yang diperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan
pengalaman orang lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan),
berdasarkan nilai-nilai yang diyakini kebenarannya. Refleksi kritis dapat
dilakukan dengan baik jika didukung oleh keterbukaan dan kejujuran terhadap
diri sendiri, khususnya kejujuran mengakui kelemahan/kekurangan diri.
Keempat, tindakan tersebut dilakukan atas dasar komitmen kuat dan keyakinan
bahwa situasi dapat diubah ke arah perbaikan. Kelima, penelitian
tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui
tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh kerumitannya.
Keenam, Anda mesti mamantau secara sistematik agar Anda mengetahui
dengan mudah arah dan jenis perbaikan, yang semuanya berkenaan dengan pemahaman
yang lebih baik terkadap praktik dan pemahaman tentang bagaimana perbaikan ini
telah terjadi. Kutujuh, Anda perlu membuat deskripsi otentik
objektif (bukan penjelasan) tentang tindakan yang dilaksanakan dalam riwayat
faktual, perekaman video and audio, riwayat subjektif yang diambil dari
buku harian dan refleksi dan observasi pribadi, dan riwayat fiksional.
Kedelapan, Anda perlu memberi penjelasan tentang tindakan berdasarkan
deskripsi autentik tersebut di atas, yang mencakup (1) identifikasi makna-makna
yang mungkin diperoleh (dibantu) wawasan teoretik yang relevan, pengaitan
dengan penelitian lain (misalnya lewat tinjauan pustaka di mana kesetujuan dan
ketidaksetujuan dengan pakar lain perlu dijelaskan), dan konstruksi model
(dalam konteks praktik terkait) bersama penjelasannya; (2) mempermasalahkan
deskripsi terkait, yaitu secara kritis mempertanyakan motif tindakan dan
evaluasi terhadap hasilnya; dan (3) teorisasi, yang dilahirkan dengan
memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan dengan cara tertentu.
Kesembilan,Anda perlu menyajikan laporan hasil PTK dalam berbagai
bentuk termasuk: (1) tulisan tentang hasil refleksi-diri, dalam bentuk catatan
harian dan dialog, yaitu percakapan dengan dirinya sendiri; (2) percakapan
tertulis, yang dialogis, dengan gambaran jelas tentang proses percakapan
tersebut; (3) narasi dan cerita; dan (4) bentuk visual seperti diagram, gambar,
dan grafik. Kesepuluh, Anda perlu memvalidasi pernyataan Anda tentang
keberhasilan tindakan Anda lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan
pernyataan dengan bukti (data mentah), baik dilakukan sendiri maupun bersama
teman (validasi-diri), meminta teman sejawat untuk memeriksanya dengan
masukan dipakai untuk memperbaikinya (validasi sejawat), dan terakhir
menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi public). Perlu
dipastikan bahwa temuan validasi selaras satu sama lain karena semuanya
berdasarkan pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah. Jika ada perbedaan,
pasti ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali.
D. Apa yang dapat Dicapai
lewat Penelitian Tindakan Kelas?
Pertanyaan ini dapat diubah menjadi,
”Kapan Anda secara tepat dapat melakukan PTK?” Jawabnya: Ketika Anda ingin
meningkatkan kualitas pembelajaran yang menjadi tanggung jawab Anda dan
sekaligus ingin melibatkan murid-murid Anda dalam proses pembelajaran (lihat
Cohen dan Manion, 1980). Dengan kata lain, Anda ingin meningkatkan praktik
pembelajaran, pemahaman Anda terhadap praktik tersebut, dan situasi
pembelajaran kelas Anda (Grundy & Kemmis, 1982: 84). Dapat dikatakan bahwa
tujuan utama PTK adalah untuk mengubah perilaku pengajaran Anda, perilaku
murid-murid Anda di kelas, dan/atau mengubah kerangka kerja melaksanakan
pembelajaran kelas Anda. Jadi, PTK lazimnya dimaksudkan untuk mengembangkan
keterampilan atau pendekatan baru pembelajaran dan untuk memecahkan masalah
dengan penerapan langsung di ruang kelas.
PTK berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan kualitas
pelaksanaan pembelajaran kelas. Di ruangan kelas, PTK dapat berfungsi sebagai
(Cohen & Manion, 1980: 211): (a) alat untuk mengatasi masalah-masalah yang
didiagnosis dalam situasi pembelajaran di kelas; (b) alat pelatihan
dalam-jabatan, membekali guru dengan keterampilan dan metode baru dan mendorong
timbulnya kesadaran-diri, khususnya melalui pengajaran sejawat; (c) alat untuk memasukkan
ke dalam sistem yang ada (secara alami) pendekatan tambahan atau
inovatif; (d) alat untuk meningkatkan komunikasi yang biasanya buruk antara
guru dan peneliti; (e) alat untuk menyediakan alternatif bagi pendekatan yang
subjektif, impresionistik terhadap pemecahan masalah kelas. Ada dua butir penting yang perlu disebut di sini.
Pertama, hasil penelitian tindakan dipakai sendiri oleh penelitinya, dan tentu
saja oleh orang lain yang menginginkannya. Kedua, penelitiannya terjadi di
dalam situasi nyata yang pemecahan masalahnya segera diperlukan, dan
hasil-hasilnya langsung diterapkan/dipraktikkan dalam situasi terkait. Ketiga,
peneliti tindakan melakukan sendiri pengelolaan, penelitian, dan sekaligus
pengembangan.
E.
Kriteria dalam Penelitian Tindakan
Benarkah PTk harus memenuhi kriteria tertentu?
Benar. Seperti layaknya penelitian, PTK harus memenuhi kriteria
validitas. Akan tetapi, makna dasar validitas untuk penelitian tindakan condong
ke makna dasar validitas dalam penelitian kualitatif, yaitu makna langsung dan
lokal dari tindakan sebatas sudut pandang peserta penelitiannya (Erickson,
1986, disitir oleh Burns, 1999). Jadi kredibilitas penafsiran peneliti
dipandang lebih penting daripada validitas internal (Davis, 1995, disitir oleh
Burns, 1999). Karena PTK bersifat transformatif, maka kriteria yang cocok
adalah validitas demokratik, validitas hasil, validitas proses, validitas
katalitik, dan validitas dialogis, yang harus dipenuhi dari awal sampai akhir
penelitian, yaitu dari refleksi awal saat kesadaran akan kekurangan muncul
sampai pelaporan hasil penelitiannya (Burns, 1999: 161-162, menyitir Anderson
dkk,1994).
Post a Comment for "PENELITIAN TINDAKAN KELAS"