Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kecerdasan emosional dan perkembangan sosial peserta didik, Pedagogik Guru

Kecerdasan emosional dan perkembangan sosial peserta didik

perkembangan emosional

emosional diartikan sebagai suatu atau suasana yang kompleks, getaran jiwa yang menyertai muncul sebelum atau sesudah terjadinya perilaku. emosi melibatkan perasaan dan pikiran serta aspek biologis dan psikologis dan disertai serangkaian tindakan.

aspek perilaku dari emosi ada tiga variabel yaitu situasi yang menimbulkan emosi perubahan psikologis yang terjadi pada diri individu yang mengalami emosi dan respon atau reaksi yang menyertai emosi

perkembangan emosi dipengaruhi faktor kematangan dan faktor belajar namun faktor belajar lebih penting karena belajar lebih dapat dikendalikan. ada berbagai cara untuk mengendalikan lingkungan agar menjamin pembinaan pola emosi yang diinginkan. orang tua dan guru dapat membantu siswa untuk memiliki pola reaksi emosi yang diinginkan kan melalui bimbingan dan pembelajaran. jika pola reaksi emosi yang tidak diinginkan dipelajari dan mengkristal dalam diri siswa maka semakin sulit untuk mengubah dengan seiring bertambahnya usia. reaksi ini akan terbawa sampai masa dewasa dan mengubahnya perlu bantuan seorang ahli. maka daripada itu masa anak-anak disebut sebagai periode kritis dalam perkembangan emosi (Hurlock, 2003:213-214).

Karakteristik emosi peserta didik usia sekolah dasar

emosi pada usia sekolah atau Akhir Masa kanak-kanak. umumnya merupakan periode relatif tenang sampai datangnya masa puberitas. namun Ada saat anak mengalami emosi yang meninggi seperti marah dan rewel, umumnya sulit dihadapi, Hal ini disebabkan kan oleh faktor fisik seperti sakit atau lelah, menghadapi lingkungan baru, perubahan yang besar pada kehidupan anak seperti perceraian atau kematian orang tua. emosi yang umum di masa akhir kanak-kanak adalah Ah marah cemburu takut ingin tahu diri hati sedih gembira dan kasih sayang. emosi mempunyai peran yang penting bagi kehidupan anak karena mempengaruhi penyesuaian pribadi terhadap lingkungan sosial anak diantaranya yaitu
  • menambah rasa senang serta menyiapkan tubuh untuk bertindak
  • ketegangan emosi dapat mengganggu keterampilan motorik emosi merubah bentuk suatu komunikasi yang memperlihatkan kan pada ekspresi wajah serta mewarnai pandangan terhadap kehidupan
  • emosi merupakan sumber penilaian diri dan sosial
  • emosi mempengaruhi interaksi sosial
  • emosi mempengaruhi
  • reaksi emosional yang diulang-ulang mengakibatkan kan menjadi kebiasaan
  • kecerdasan emosi
kecerdasan emosi berperan penting dalam pendidikan maupun dunia kerja bahkan di semua bidang kehidupan yang melibatkan hubungan antar manusia. Menurut Goleman (1997:57)Setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda dalam kecerdasan emosi. beberapa orang yang amat terampil dalam am mengontrol kecemasan sendiri akan tetapi sulit mengatasi rasa marah kecerdasan emosional memiliki 5 wilayah utama yaitu
  • mengenal emosi diri sendiri
  • mengelola emosi atau mengendalikan diri
  • memotivasi diri, mengelola emosi untuk alat mencapai tujuan
  • mengenal emosi orang lain
  • membina hubungan dengan orang lain
istilah kecerdasan emosi pertama kali digagas oleh Peter Salovey dari Harvard University dan John Mayer dari University of New Hampshire pada tahun 1990. Mereka menjelaskan kualitas emosional yang penting untuk mencapai keberhasilan yaitu empati, mengungkapkan dan memahami perasaan, mengendalikan amarah, kemandirian, kemampuan menyesuaikan diri, diskusi, kemampuan memecahkan masalah, ketekunan, kesetiakawanan, keramahan, sikap hormat (Shapiro, 1997:5).

Peserta didik dengan kecerdasan emosional yang tinggi akan terlihat dalam sikap dan perilakunya. mengingat kecerdasan emosi adalah aspek yang penting dalam kesuksesan siswa dalam bidang akademik, dunia kerja dan dalam kehidupannya. maka guru mengembangkan kecerdasan emosi siswa melalui integrasi dalam pembelajaran

pengendalian emosi

dalam penyesuaian sosial yang baik siswa harus memiliki keseimbangan emosi. keseimbangan emosi yang ideal lebih didominasi oleh emosi yang menyenangkan sehingga bisa melewati emosi yang tidak menyenangkan. keseimbangan emosi diperoleh melalui pengendalian lingkungan dan membantu anak untuk mengembangkan toleransi terhadap emosi. Hurlock (2003:231) Pengendalian emosi adalah upaya dalam mengarahkan energi emosi ke arah ekspresi yang bermanfaat dan dapat diterima secara sosial. dalam mengendalikan emosi siswa harus belajar cara menangani rangsangan yang membangkitkan emosi dan bagaimana cara cara mengatasi reaksi yang bisa menyertai emosi.

Perkembangan sosial pada masa kanak-kanak akhir 6-12 tahun

Setelah memasuki sekolah siswa berinteraksi secara sosial yang lebih luas dengan teman sebayanya dibandingkan dengan masa prasekolah. Pada masa ini minat terhadap kegiatan keluarga menjadi berkurang dan minat terhadap kegiatan teman sebayanya semakin kuat. perubahan bermain individu menjadi permainan kelompok yang melibatkan banyak orang sehingga pergaulannya semakin luas. dengan berubahnya minat bermain Pada masa ini disebut sebagai masa Gang yaitu usia kesadaran sosial berkembang pesat. Gang memiliki peran untuk meningkatkan sosialisasi anak, belajar berpikir untuk dapat diterima secara sosial. menjadi pribadi sosial ialah salah satu tugas perkembangan dalam periode ini. anak menjadi anggota kelompok sebaya dan secara bertahap menggantikan pengaruh orang tua dalam berperilaku.
  • bentuk perilaku yang umum pada masa kanak-kanak akhir
  • tentang terhadap penerimaan sosial
  • kepekaan yang berlebih
  • sikap sportif serta tanggung jawab
  • diskriminasi sosial
  • Prasangka
  • antagonisme jenis kelamin
  • persaingan antar anggota dalam kelompok
  • mudah dipengaruhi dan tidak mudah dipengaruhi
  • wawasan sosial

status hubungan sosial

status hubungan sosial berkaitan terhadap penerimaan serta penolakan teman kelompok sebayanya. penerimaan sosial penting bagi anak dikarenakan berkaitan dengan harga diri. penerimaan sosial berhubungan dengan kualitas pribadi,Banyaknya sifat baik menarik dan keterampilan sosial ada 3 status sosial yaitu
  • anak populer
  • anak yang diabaikan
  • anak yang ditolak

Kecerdasan emosi dan keterampilan sosial

kecerdasan emosi dan keterampilan sosial berpengaruh dalam pembentukan karakter berdasarkan hasil penelitian kecerdasan emosi dan keterampilan sosial intelegensi dalam mencapai kesuksesan.kecerdasan emosi membuat enak mempunyai semangat tinggi dalam belajar dan dalam kegiatan bermain sehingga hal ini ini membawa keberhasilan ketika memasuki dunia kerja atau berkeluarga

masalah sosial pada siswa lebih menonjol daripada ada masalah kesulitan dalam belajar di sekolah. banyak penelitian menjelaskan penolakan oleh teman pada masa kanak-kanak menjadi salah satu penyebab buruknya prestasi belajar munculnya masalah emosi serta meningkatnya resiko kenakalan. Oleh sebab itu penting mengajarkan kecerdasan emosi dan keterampilan sosial melalui pembiasaan bimbingan. menurut sopiro 1997: 175 kecerdasan emosi serta keterampilan sosial dapat diajarkan sesuai dengan usia serta tahapan perkembangan anak. dikemukakan pula bahwa mengajarkan kecerdasan emosi dan keterampilan sosial dilakukan dengan cara cara membina hubungan persahabatan, bekerja dalam kelompok, berbicara dan mendengarkan secara efektif, mengatasi masalah dengan teman yang nakal, berempati terhadap orang lain, mencapai prestasi tinggi, memecahkan masalah, memotivasi diri bila menghadapi masa sulit, percaya diri saat menghadapi situasi yang sulit, menjalin kekerabatan tata krama

identifikasi kecerdasan emosi dan keterampilan sosial peserta didik

mengidentifikasi kecerdasan emosi dan keterampilan sosial siswa Guru perlu mengetahui karakteristik emosi dan perilaku sosial pada masa usia SD.Cara mengidentifikasi si diantaranya adalah ah dengan pengamatan, angket, tes lisan dan tulis, wawancara, dokumentasi, dan lain-lainnya

  • contoh pedoman pengamatan yang terdiri dari, aspek perilaku sosial yang akan diamati, indikator-indikator dari perilaku tersebut, dan dibuat skala penilaian seperti baik Cukup kurang

  • wawancara dilakukan kepada siswa kelas tinggi atau orang tua jika diperlukan kan kan dalam memperdalam pemahaman perilaku siswa
  • menganalisis himpunan data perilaku siswa dan data sosiometri
  • menafsirkan informasi dari sumber rekan guru atau temannya
  • memberikan angket kepada orang tua
  • berkolaborasi dengan konselor atau psikolog
untuk mengetahui hubungan sosial siswa kelas tinggi bisa dilakukan sosiometri. sosiometri ialah teknik melihat hubungan sosial antara siswa. dari hasil tersebut akan diketahui status hubungan sosial siapa anak yang populer. dan terisolir. Berikut adalah contoh instrumen sosiometri dan sosiogram

Perintah: Pilihlah 2 teman sekelasmu yang paling kamu sukai dan dijadikan teman dalam bekerja kelompok

Implementasi dalam Pembelajaran

  • Pahami siapa yang menjadi peserta didiknya.
  • Identifikasi kecerdasan emosi atau kondisi emosi siswa pada saat PBM
  • Sadari keragaman kecerdasan emosi peserta didik: a) tingkat kecerdasan emosi (tinggi, rendah), b) aspek-aspek sikap dan perilakunya
  • Sadari: a) tidak semua siswa memiliki kecerdasan emosi tinggi, b) tidak semua siswa memiliki lingkungan atau keluarga yang harmonis

Post a Comment for "Kecerdasan emosional dan perkembangan sosial peserta didik, Pedagogik Guru"