Mengkajian 9 Aspek Manajerial Sekolah
D. Pengkajian 9 Aspek Manajerial
Dalam mengkaji 9 aspek manajerial, sebagai
langkah persiapan calon kepala sekolah menyiapkan beberapa dokumen, 1) Bahan
ajar yang calon kepala sekolah memperoleh berupa modul suatu kegiatan In-Service 1. 2) Untuk mencari kondisi
ideal digunakan atau berpedoman pada Permendiknas/Permendikbud sesuai dengan
aspek kajian manajerial. 3) Kemudian calon kepala sekolah menyusun instrumen
kajian 9 aspek manajerial yang akan dijadikan panduan mencari informasi dari
pemegang jabatan di sekolah, dan 4) Jika informasi dirasa masih kurang calon
kepala sekolah melakukan wawancara dengan para pemegang jabatan tersebut.
D.1 Rencana Kerja Sekolah
Peraturan menteri pendidikan
nasional (permendiknas) nomor 19 tahun 2007 tentang standar pengelolaan
pendidikan menyatakan bahwa sekolah harus membuat rencana kerja sekolah (RKS
DAN RKAS)
Dasar hukum lain yang mendukung
penyusunan program kegiatan sekolah adalah peraturan pemerintah nomor 17 tahun
2010 tentang pengelolaan dan
penyelenggaraan pendidikan. Pasal 51 peraturan pemerintah ini menyatakan bahwa
satuan pendidikan harus membuat kebijakan tentang perencanaan program dan
pelaksanaannya secara transparan dan akuntabel. Kebijakan pendidikan
sebagaimana
dimaksud pasal 51 oleh satuan pendidikan dituangkan dalam: a) rencana kerja
tahunan satuan pendidikan, b) anggaran pendapatan dan belanja tahunan satuan
pendidikan, dan c) peraturan satuan atau program pendidikan.
Seorang calon kepala sekolah diharapkan memahami penyusunan rencana kerja sekolah baik rencana kerja jangka
menengah ataupun jangka pendek (tahunan). Mengkaji RKS/RKAS sekolah tempat
magang pada kegiatan on the job learning (OJL) bertujuan untuk melatih calon kepala sekolah mengembangkan
dimensi kompetensi manajerial khususnya kompetensi: 1) menyusun perencanaan
sekolah untuk berbagai tingkatan perencanaan, dan 2) mengelola keuangan sekolah
sesuai dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan efisien.
Berdasar hasil pengisian
instrumen wawancara dengan kepala sekolah dan matriks kajian
RKJM DAN RKAS, berikut kami sajikan deskripsi hasil kajian RKS/RKJM sekolah
magang 1 SD Negeri 6 Penyaringan tempat penulis
bertugas, dan sekolah magang 2 SD Negeri 3 Penyaringan.
a.
SD
Negeri 6 Penyaringan
Hasil kajian manajerial dan analisi kesenjangan kondisi ideal dan
kondisi saat ini dalam aspek Rencana Kerja Sekolah (RKS) yang terdiri dari 6
komponen diketahui bahwa : Komponen yang tidak ada kesenjangan antara kondisi
ideal dan kondisi saat ini adalah penyusunan EDS, pelengkapan dokumen RKS, dan
evaluasi dan pelaporan. Sedangkan komponen yang ada kesenjangan adalah
pemanfaatan EDS, mekanisme penyusunan RKS, dan implementasi RKS
Dari hasil analisis komponen yang terdapat kesenjangan maka dapat
diberikan alternatif solusi masing-masing komponen sebagai berikut:
·
Pemanfaatan EDS, kondisi idealnya hasil EDS dijadikan dasar
dalam penyusunan RPS/RKS dan RAPBS/RKAS, sedangkan kondisi saat ini hasil EDS
belum relevan dengan , RPS/RKS, dan RAPBS/RKAS. Alternatif solusi seharusnya
antara pihak yang menyusun EDS, RPS/RKS,
dan RAPBS/RKAS harus di realisasikan.
·
Mekanisme Penyusunan RKS, kondisi idealnya RKS disusun
oleh tim penyusun RKS,
sedangkan kondisi saat ini disusun secara sepihak oleh kepala sekolah .
Alternatif solusi seharusnya dikoordinasikan antara kepala sekolah, guru-guru, dan komite sekolah.
·
Implementasi RKS, kondisi idealnya RKS digunakan sebagai
acuan kegiatan sekolah dan pelaksanaan kegiatan sekolah yang tidak sesuai
dengan RKS perlu mendapat persetujuan melalui rapat dewan guru dan stakeholder,
sedangkan kondisi saat ini RKS masih digunakan sebagai acuan kegiatan sekolah,
tetapi kegiatan yang tidak sesuai dengan RKS tidak melaui persetujuan rapat. Alternatif
solusi harus ada koordinasi pihak sekolah dengan dewan guru atau stakeholder
dalam penyusunan RKS.
b.
SD
Negeri 3 Penyaringan
Hasil kajian manajerial dan analisi kesenjangan kondisi ideal dan
kondisi saat ini dalam aspek Rencana Kerja Sekolah (RKS) di SD Negeri 3
Penyaringan sama dengan hasil analisi kesenjangan di tempat magang 1.
Dari hasil analisis komponen yang terdapat kesenjangan maka dapat
diberikan alternatif solusi masing-masing komponen sebagai berikut:
·
Pemanfaatan EDS, kondisi idealnya hasil EDS dijadikan dasar
dalam penyusunan RPS/RKS dan RAPBS/RKAS, sedangkan kondisi saat ini hasil EDS
belum relevan dengan RPS/RKS, dan
RAPBS/RKAS. Alternatif solusi seharusnya antara pihak yang menyusun EDS, RPS/RKS, dan RAPBS/RKAS harus
di realisasikan.
·
Mekanisme Penyusunan RKS, kondisi idealnya RKS disusun
oleh tim penyusun RKS,
sedangkan kondisi saat ini disusun secara sepihak oleh kepala sekolah .
Alternatif solusi seharusnya dikoordinasikan antara kepala sekolah, guru-guru, dan komite sekolah.
·
Implementasi RKS, kondisi idealnya RKS digunakan sebagai
acuan kegiatan sekolah dan pelaksanaan kegiatan sekolah yang tidak sesuai
dengan RKS perlu mendapat persetujuan melalui rapat dewan guru dan stakeholder,
sedangkan kondisi saat ini RKS masih digunakan sebagai acuan kegiatan sekolah,
tetapi kegiatan yang tidak sesuai dengan RKS tidak melaui persetujuan rapat.
Alternatif solusi harus ada koordinasi pihak sekolah dengan dewan guru atau
stakeholder dalam penyusunan RKS.
Post a Comment for "Mengkajian 9 Aspek Manajerial Sekolah"