Best Practice, Peningkatan Mutu Pelayanan Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19 Melalui Program Guru Kunjung dan Klinik Pembelajaran Di Kabupaten Jembrana Tahun 2020
Abstrak
Pokok
permasalahan dari dilaksanakan praktek baik ini adalah untuk mengatasi
permasalahan pembelajaran yang dialami oleh
siswa
di masa pandemi Covid-19, salah satunya permasalahannya
adalah
tidak diperolehnya layanan pendidikan oleh beberapa siswa
dalam belajar dari rumah (BDR) akibat tidak dimilikinya gawai dan/atau akses
internet.
Permasalahan tersebut dapat diketahui dari hasil survei secara
daring
kepada seluruh SD dan SMP di kabupaten Jembrana. Dari hasil
survey menunjukkan bahwa 7,2 % siswa tidak
memiliki HP android dan 10,7% kadang-kadang dapat akses internet.
Untuk
mengatasi permasalahan kesulitan belajar peserta didik selama
masa Belajar Dari Rumah (BDR) khususnya bagi
siswa yang tidak punya gawai dan/atau akses internet, maka Dinas Pendidikan
Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Jembrana melalui program kerja Tim Penjaminan
Mutu Pemerintah Daerah (TPMPD) selanjutnya melaksanakan inovasi peningkatan
mutu pelayanan pendidikan melalui Program Guru Kunjung dan Klinik Pembelajaran.
Hasil praktek baik menunjukan bahwa
pelaksanaan program guru kunjung dan
klinik pembelajaran dapat membantu siswa yang mengalami kesulitan akses
internet dan tidak memiliki handphone
android untuk belajar, dengan hasil yaitu 69% satuan pendidikan di Jembrana telah melaksanakan program guru kunjung dan 85,6% melaksanakan
klinik pembelajaran. 26,5% responden sangat setuju dan 60% responden setuju bahwa program guru kunjung membantu kesulitan belajar siswa di masa
Pandemi Covid-19 dan hanya 12,1 % tidak setuju. Responden menyatakan bahwa program klinik
pembelajaran membantu kesulitan belajar siswa di masa Pandemi Covid-19 dengan
komposisi 40,5% sangat
setuju; 56,4 setuju dan hanya 3,1% tidak
setuju. 24,5% merasa sangat senang; 52,9% merasa senang dan 18,6% merasa cukup
senang dengan program guru kunjung dan klinik pembelajaran, dan hanya 4,9%
tidak senang. 34,9% responden merasa sangat terbantu;
50,3% merasa terbantu;
dan 13,1% merasa cukup terbantu dengan dilaksanakannya program guru kunjung dan klinik pembelajaran, dan
hanya 1,7% menyatakan tidak terbantu. 28,3% menyatakan program ini “sangat
layak” dilanjutkan dan 56,1% menyatakan “layak”.
Implikasi
dari best practice ini dinas pendidikan kabupaten/kota lain dapat menerapkan strategi ini kepada
sekolah-sekolah
di wilayahnya dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi siswa yang tidak punya gawai dan/atau akses
internet.
Klik DISINI untuk mendapatkan ebook lengkap
atau Scan Kode QR berikut
Post a Comment for "Best Practice, Peningkatan Mutu Pelayanan Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19 Melalui Program Guru Kunjung dan Klinik Pembelajaran Di Kabupaten Jembrana Tahun 2020"