Tahapan Aktivitas Pengembangan Pendidikan Abad 21

Table of Contents



a. Pengembangan RPP


Seperti perencanaan pembelajaran pada umumnya, pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kecakapan Abad 21 juga direncanakan dari awal dimulai dengan menganalisis Kompetensi hingga menyusun planning pelaksanaan pembelajaran atau RPP (lihat naskah pengembangan RPP). Karakter kecakapan Abad 21 sanggup dikembangkan sesuai dengan karakteristik KD dan bahan yang akan dibahas. Oleh alasannya itu dalam merencanakan pembelajaran yang mengintegrasikan abjad kecakapan Abad 21, sanggup dipakai langkah-langkah ibarat tampak pada gambar Berikut.

1) Menentukan jenis kecakapan yang akan dikembangkan sesuai dengan kompetensi dasar (mungkin fokus, tidak pada keempat-empatnya, contohnya berpikir kritis dan problem solving, atau kolaborasi)

2) Merumuskan tujuan pembelajaran biar cukup terang dalam memperlihatkan kecakapan yang harus dimiliki penerima didik

3) Mengembangkan IPK biar sanggup mencapai KD (Lihat Naskah Pengembangan RPP) dan sanggup menyebarkan abjad kecakapan berpikir kritis dan pemecahan masalah

4) Mengembangkan bahan pembelajaran yang relevan
5) Mengembangkan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan sesuai dengan hasil analisis.
6) Aktifitas Literasi dalam Pembelajaran
7) Mengembangkan teknik dan instrumen evaluasi sesuai dengan hasil analisis (tujuan atau IPK).
8) Menyusun Rencana Pelaksanaan pembelajaran
b. Pelaksanaan Pembelajaran

Pembelajaran Abad 21 merupakan pembelajaran yang harus mempersiapkan generasi Abad 21 dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK atau ICT) yang berkembang begitu cepat. Perkembangan Teknologi tersebut menghipnotis banyak sekali aspek kehidupan termasuk pada proses pembelajaran. Oleh alasannya itu Kurikulum 2013 terus diperbaiki sesuai dengan tuntutan kemajuan TIK tetapi harus tetap mengakar pada budaya bangsa sebagaimana tercantum dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar RI Tahun 1945. Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 merupakan pembelajaran berbasis acara yang memperlihatkan kesempatan kepada penerima didik untuk menyebarkan potensi, minat, dan bakatnya, termasuk dalam penguasaan terhadap TIK, khususnya komputer.

Sejalan dengan karateristik pembelajaran dalam Kurikulum 2013 ibarat yang tertuang dalam Permendikbud Nomor 103 Tahun 2015, maka karakteristik pembelajaran Abad 21 sanggup dijabarkan antara lain sebagai berikut.
1) Berpusat pada penerima didik; guru harus lebih banyak mendengarkan siswanya saling berinteraksi, berargumen, berdebat, dan berkolaborasi. Fungsi guru dari pengajar berubah dengan sendirinya menjadi fasilitator bagi penerima didik.
Contoh kegiatan pembelajaran
(a) Guru membagikan beberapa denah silsilah jeluarga, penerima didik diminta untuk mendiskusikan denah tersebut dalam tiap kelompok dan menceritakan isinya secara mulut maupun tertulis.
(b) Guru berkeliling untuk memperlihatkan instruksi yang dibutuhkan dan mengkondisikan terjadinya kerja sama yang baik antar penerima didik dengan cara memperlihatkan klarifikasi tata cara kerja kelompok. 
2) Mekanisme pembelajaran harus terdapat interaksi multi-arah yang cukup dalam banyak sekali bentuk komunikasi serta memakai banyak sekali sumber berguru yang kontekstual sesuai dengan bahan pembelajaran. Guru harus berusaha membuat pembelajaran melalui banyak sekali pendekatan atau metode atau model pembelajaran, termasuk penggunaan TIK.
CONTOH;
guru memperlihatkan kesempatan kepada penerima didik untuk mencari informasi mengenai istilah-istilah yang berkaitan dengan silsilah keluarga dari banyak sekali sumber, termasuk dari sumber media atau internet..
3) Peserta didik disarankan untuk lebih lebih aktif dengan cara memperlihatkan banyak sekali pertanyaan dan melaksanakan penyelidikan, serta menuangkan ide-ide, baik lisan, tulisan, dan perbuatan.
4) Kegiatan pembelajaran yang dikembangkan harus sanggup memfasilitasi penerima didik untuk sanggup berhubungan antar sesamanya (kolaboratif dan kooperatif).
5) Semua kompetensi (KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4) harus dibelajarkan secara terintegrasi dalam suatu mata pelajaran, sehingga penerima didik mempunyai kompetensi yang utuh.
6) Pembelajaran harus memperhatikan karakteristik tiap individu dengan kuinikannya masing-masing, sehingga dalam perencana pembelajaran harus sudah diprogramkan pelayanan untuk penerima didik dengan karakteristik masing-masing (normal, remedial, dan pengayaan).
7) Guru harus sanggup memotivasi penerima didik untuk memahami interkoneksi antar konsep, baik dalam mata pelajarannya dan antar mata pelajaran, serta aplikasinya dalam dunia nyata.
8) Sesuai dengan abjad pendidikan Abad 21 (4K atau 4C), maka pembelajaran yang dikembangkan harus sanggup mendorong penerima didik untuk menyebarkan kemampuan berpikir lebih tinggi (Higher Order Thinking Skills = HOTS).
9) Pembelajaran yang dilaksanakan mengacu kepada RPP yang telah dikembangkan sebelumnya
c. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian hasil berguru pada pembelajaran dalam rangka menyebarkan kecakapan kurun 21 intinya sama dengan evaluasi hasil berguru pada umumnya sesuai dengan peraturan yang diberlakukan (baca Panduan Penilaian Hasil Belajar di SMA). Namun, selain harus memenuhi prinsip-prinsip dasar penilaian, dalam rangka memenuhi tuntutan kecakapan Abad 21, maka evaluasi hasil berguru juga harus sanggup mengukur penguasaan penerima didik terhadap kualitas karakter, kompetensi, dan pengauasaan literasi, serta sanggup menyebarkan proses berfikir tingkat tinggi / Higher Order Thinking Skills (HOTS).

Berikut ialah pola instrumen evaluasi yang sanggup dipakai untuk mengukur kecakapan Abad 21 (HOTS, Literasi, 4C). Soal diberikan dalam bentuk peta untuk menghadirkan multimoda dalam penguasaan literasi biar penerima didik bisa meramu informasi yang diperoleh dari bentuk visual melalui pemecahan dilema yang disajikan dalam bentuk tulisan.

Implikasi kecakapan kurun 21 tidak hanya terbatas pada kegiatan intrakurikuler, tetapi juga pada kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler. Misalnya kegiatan Karya Ilmiah Remaja (KIR), Pramuka, Pendidikan Bela Negara (PBN). Sedangkan Contoh kegiatan kokurikuler yang mendukung implementasi kecakapan kurun 21 antara lain : kegiatan peningkatan imtaq, kegiatan literasi, upacara bendera , pemilihan ketua OSIS secara demokratis, mengikut sertakan OSIS dalam memilih kebijakan sekolah.


Sumber:

Panduan Implementasi Kecakapan Abad 21 Kurikulum 2013 di SMA

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2017


Post a Comment